Salah satu perlengkapan hydraulic tools yaitu fitting dan coupler. Meskipun bukan komponen yang menarik perhatian, namun keberadaanya memerankan peranan penting dalam menjaga keamanan dan efisiensi pada sistem hidrolik pada usaha sewa bolting. Ada begitu banyak jenis fitting dan coupler hydraulic yang ada, maka dari itu penting untuk memilih yang tepat.
Meskipun bukan komponen dalam sistem hydraulic torque wrenh namun jika tidak dipilih dengan tepat dapat menyebabkan kegagalan fungsi yang akhirnya mencelakakan orang disekitarnya. Berikut ini beberapa hal yang perlu diketahui dalam memilih fitting dan coupler hidrolik yang tepat.
Apa itu Fitting dan Coupler Hidrolik?
Pada
dasarnya fitting dan coupler hidrolik adalah alat yang berfungsi untuk
menghubungkan selang dan pipa ke komponen hidrolik lainnya seperti katup,
pompa, atau alat lainnya. Bisa dikatakan fitting dan couler itu adalah selang
hidrolik yang merupakan sambungan yang diletakkan pada kedua ujung selang
hidrolik.
Fitting hidrolik memiliki berbagai jenis yang berbeda-beda. Alat ini memiliki dua bagian, yaitu bagian yang disambungkan dengan selang serta bagian yang disambungkan dengan sistem hidrolik di mesin. Memilih fitting harus disesuaikan dengan tekanan, material, diameter, tipe sambungan, dan ukuran yang tepat.
Cara Memilih
Fitting dan Coupler Hidrolik
Dalam
memilih fitting dan coupler yang tepat oleh sewa bolting ada beberapa pertimbangan yang harus
diperhatikan, yaitu sebagai berikut:
·
Tekanan
Peralatan
hidrolik seperti torque hydraulic wrench merupakan sistem yang membutuhkan
tekanan tinggi yang dapat membahayakan manusia jika tidak digunakan secara
tepat. Penggunaan fitting dan coupler yang tidak tepat dapat menyebabkan
kebocoran. Maka dari itu, periksa tekanan maksimum yang diperlukan terlebih
dahulu.
Biasanya nilai tekanan maksimum sudah ada tanda pengenalnya di alat tersebut. Alat hidrolik yang diklasifikasikan sebagai tekanan tinggi biasanya diberi nilai 5000 atau 10.000 psi (350 atau 700 bar). Pilihlah fitting dan coupler yang terdapat tanda tersebut
·
Laju Aliran
Jenis dan
ukuran alat hidrolik akan menentukan aliran yang dibutuhkan. Semakin tinggi
laju aliran, maka fitting dan coupler yang digunakan akan berbeda dari standar
yang biasa. Jika sistem hidrolik memiliki laju aliran yang tinggi maka bisa
menggunakan coupler beraliran tinggi. Contohnya coupler berjenis kerucut atau
bertipe flat face.
·
Jenis Ulir
Jenis ulir
memiliki banyak variasinya, maka pilihlah ukuran yang sesuai dengan
perlengkapan, alat, dan selang pada sistem hidrolik. Jika ulir yang digunakan
tidak cocok, untuk mengatasinya bisa menggunakan adaptor atau peredam. Akan
lebih baik jika membeli alat hidrolik dan fitting coupler dari satu pabrikan
sehingga dapat menghindari masalah ketidakcocokan.
·
Tipe Sambungan Coupler
Terdapat
beberapa tipe sambungan coupler. Bisa menggunakan tipe yang umum dimana
sambungan dapat dikencangkan dengan menggunakan tangan. Atau bisa juga
menggunakan tipe flat face yang memiliki fungsi “push to fit”, sehingga dapat
lebih menghemat waktu serta meminimalisir dari tumpahnya cairan hidrolik.
·
Bahan
Faktor
lainnya yang perlu dipertimbangkan adalah bahan yang digunakan. Hal ini
dikarenakan bahan fitting dapat mempengaruhi peringkat tekanan. Bahan yang baik
umumnya memiliki kemampuan untuk bekerja pada lingkungan yang keras dan dapat
mencegah terjadinya korosi. Bahan yang memiliki beberapa jenis campuran logam
tidak disarankan untuk digunakan karena berpotensi dapat mengakibatkan korosi
galvanik.
Fiiting dan coupler hidrolik memiliki peranan penting dalam menyambungkan komponen satu ke komponen mesin hidrolik. Maka dari itu, penting untuk memilih yang tepat bagi usaha sewa bolting supaya mencegah terjadinya kebocoran tekanan ataupun kebocaran cairan hidrolik. Sehingga hydraulic tools seperti torque wrench dapat lebih aman digunakan.
0 komentar:
Posting Komentar